Suwawa, Berita – Hujan turun pelan sejak siang hari, membasahi jalanan dan dedaunan di sekitar Objek Wisata Danau Perintis. Namun, rintik air tak menyurutkan langkah puluhan aparat, ribuan ASN, Non ASN, siswa dan masyarakat Bone Bolango yang dengan sigap membentangkan kain merah putih sepanjang 250 meter. Dari Onato Cafe, tepi danau, hingga jalanan warna bendera kebangsaan Indonesia itu berkibar, seolah menantang langit yang murung.

Di tengah barisan itu, Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, berdiri tegak. Dengan mata menatap lekat pada bentangan bendera, ia menyampaikan pesan yang menggetarkan hati. Menurutnya, kemerdekaan bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana mewariskannya ke masa depan.
“Kalau saat proklamasi pertarungan merebut bangsa adalah taruhan nyawa, maka hari ini tekad kita adalah mempertahankan kemerdekaan itu sepanjang kita masih bernapas,”ujar Bupati Ismet Mile saat memberikan sambutan pada kegiatan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih tahun 2025 tingkat Kabupaten Bone Bolango, di Danau Perintis Suwawa, Jumat (1/8/2025).

Hari ini, Bone Bolango tidak hanya memperingati hari menjelang ulang tahun Proklamasi Republik Indonesia ke-80. Daerah ini sedang merajut kembali makna kemerdekaan, sebagai ikhtiar bersama, bukan sekadar kenangan historis. Dalam guyuran hujan yang membasahi bumi, semangat para Pahlawan seolah hadir kembali, diwujudkan dalam tiap langkah kaki, tiap genggaman tangan yang memegang ujung kain merah putih.
Ismet Mile menyadari, zaman telah berubah. Jika dahulu para pejuang bertarung dengan senjata dan keberanian. Kini generasi penerus ditantang dengan ketimpangan sosial, ketidaksetaraan, dan lunturnya semangat kolektif. Oleh karena itu, ia menyerukan agar seluruh masyarakat menyambut 17 Agustus dengan satu semangat yang sama, semangat untuk terus merawat warisan bangsa.
