Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Surat Nomor : B-1852/7500/VS.570/10/2023 tanggal 10 Oktober 2023 merilis bahwa persentase penduduk miskin di wilayah Kabupaten Bone Bolango mengalami penurunan dari 16,05 persen tahun 2022 menjadi 15,51 persen di tahun 2023.
Hal ini sebagaimana dilaporkan dan disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone Bolango, Suparno, kepada Wakil Bupati Merlan S. Uloli yang didampingi Kepala Bappeda Litbang Roswaty Agus, di ruang kerja Wakil Bupati, Kamis (12/10/2023).
Penurunan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Bone Bolango ini pun disambut gembira Wakil Bupati Merlan S. Uloli.”Hasil persentase data penurunan angka kemiskinan ini, tentunya patut kita syukuri bersama,”kata Wabup.
Merlan mengungkapkan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Bone Bolango ini, tidak lepas dari kerjasama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dimana seluruh programnya ditujukan untuk penanggulangan kemiskinan dan sudah sinkron dengan harapan dari TKPKD.
“Kedepan kita harus lebih fokus lagi, khususnya kemiskinan ekstrem. Kita harus lebih fokuskan pada prioritas bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,”ujar Wabup Merlan S. Uloli, yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Bone Bolango itu.
Orang nomor dua di Kabupaten Bone Bolango ini, mengatakan meski kita tahu bersama bahwa kondisi keuangan daerah saat ini sedang kekurangan, tetapi program untuk penanggulangan dan penuruan kemiskinan tetap menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Bone Bolango.
Olehnya itu, kedepan ini tetap harus menjadi perhatian semua OPD, karena kemiskinan itu tidak boleh hanya dikerjakan oleh satu OPD, misalnya hanya Dinas Sosial saja. Tetapi seluruh program OPD dan lintas sektor lainnya, itu semua programnya bagaimana diarahkan untuk menurunkan angka kemiskinan.
“Dinas Sosial, Dinas Perindag, Dinas Naker Koperasi dan UMKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan Dinas Perikanan, dan OPD-OPD lintas sektor lainnya. Semua acuan programnya harus bisa menurunkan angka kemiskinan. Itu baru kita bisa berkolaborasi bersama-sama untuk mempercepat penurunan kemiskinan agar bisa kita capai,”urai Merlan.
Ia mengatakan kita harus belajar tahun-tahun sebelumnya beberapa OPD masih jalan sendiri dengan programnya. Maka di tahun 2024 nanti, kita ingin semua sasaran program itu berdasarkan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terlebih kepada masyarakat miskin ekstrem.
“Kita berharap kemiskinan ekstrem dapat diintervensi dan kemudian yang hampir miskin itu keluar. Karena itu, untuk target tahun 2024 mendatang, kita berharap angka kemiskinan di Bone Bolango bisa turun menjadi 15%. Karena menurunkan angka kemiskinan ini tidak mudah. Menurunkan angka nol koma saja, itu butuh beberapa tahun,”terang Wabup.
Oleh karena itu, untuk satu tahun kedepan kita harus optimis angka kemiskinan kita di Bone Bolango tetap turun.âTentunya strategi yang dibangun, seperti mengenai bantuan, kemudian juga UMKM, keluarga penerima manfaat, dan bantuan-bantuan lainnya yang turun itu, data penerimanya harus benar-benar mereka yang sesuai data DTKS,âpungkasnya. (Tim Redaksi)