Kota Gorontalo, Berita – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyambut bangga penunjukan daerah tersebut sebagai lokasi produksi video edukasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tingkat Provinsi Gorontalo.
Sekretaris Daerah Bone Bolango, Iwan Mustapa menilai, penunjukan ini sangat strategis mengingat Bone Bolango tengah mempercepat penurunan angka stunting sekaligus mendorong perputaran ekonomi lokal melalui pelibatan ribuan penerima manfaat.
“Kepercayaan menjadikan Bone Bolango sebagai lokasi pembuatan video edukasi promosi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan momentum penting bagi daerah. Ini bentuk kepercayaan sekaligus peluang besar untuk memperkuat upaya daerah dalam meningkatkan kesadaran gizi,”ujar Iwan Mustapa saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) lintas sektor terkait promosi dan edukasi MBG yang digelar di Hotel Aston, Kota Gorontalo, Selasa (18/11/2025).
Iwan menjelaskan, program MBG memiliki peranan signifikan dalam membantu pemerintah daerah mencapai target penurunan angka stunting. Tidak hanya itu, program ini juga terbukti menggerakkan rantai ekonomi lokal dengan melibatkan pelaku usaha pangan, petani, hingga UMKM penyedia bahan baku.
“Kami sangat berterima kasih karena program MBG ini merupakan kebijakan penting. Selain menyasar kesehatan masyarakat, dampaknya juga terasa pada ekonomi daerah,”jelasnya.
Ia mengungkapkan, Pemkab Bone Bolango menargetkan pembangunan 21 Sentra Pangan dan Gizi (SPPG) sebagai infrastruktur pendukung pelaksanaan MBG. Saat ini dua SPPG telah beroperasi, sementara 19 lainnya ditargetkan rampung dan running pada akhir tahun. Sementara itu, pembangunan SPPG di Pinogu dan Bulango Ulu juga tengah berlangsung dan diharapkan bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
“Total penerima manfaat MBG mencapai 49.100 orang. Tidak hanya anak sekolah, tetapi juga ibu hamil dan ibu menyusui. Ini menunjukkan betapa luas dan pentingnya cakupan program ini,”ungkapnya.
Sekda Iwan juga menekankan pentingnya edukasi gizi kepada masyarakat agar pemanfaatan program MBG berjalan optimal. Ia menilai, tantangan kedepan adalah bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan bahan pangan lokal dan kearifan lokal sebagai bagian dari pola makan bergizi seimbang.
“Tugas kita bukan hanya menyalurkan makanan bergizi, tetapi juga memastikan masyarakat memahami pentingnya gizi dan mampu memanfaatkan sumber pangan lokal sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,”tutupnya. (Tim Redaksi)