Berita, Bone Bolango – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober di Kabupaten Bone Bolango menjadi momentum penting untuk menjaga keberagaman yang ada di Nusantara Indonesia. Betapa tidak, sejak tahun 2019 momen bersejarah itu di peringati dengan meriah. Pemimpin daerah hingga para ASN kompak menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Tahun 2019, Bupati Hamim Pou menggunakan pakaian adat biliu khas Provinsi Gorontalo yang diikuti oleh para ASN dengan pakaian adatnya masing-masing. Pada tahun 2020 momen ini ditiadakan akibat pandemi covid-19 yang melanda. Berlanjut pada tahun 2021 masih masa kepemimpinan Hamim Pou, pada peringatan yang sama ia menggunakan baju khas Badui yang juga pernah digunakan oleh Presiden ke tujuh Republik Indonesia, Joko Widodo pada sidang tahunan MPR.
Masih dengan momentum Hari Sumpah Pemuda, pada tahun 2022 Wakil Bupati Bone Bolango pada masa itu, Merlan S. Uloli tampil menawan dengan baju khas Papua. Bukan tanpa alasan, Merlan selama beberapa puluh tahun pernah menjadi birokrasi di ujung timur Indonesia itu. Sementara itu pada tahun 2023, Bupati Hamim pada masa itu menggunakan pakaian adat khas Bolaang Mongondow.
Kebiasaan ini turut dilestarikan oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bone Bolango, Budiyanto Sidiki. Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2024 Budiyanto memilih menggunakan pakaian adat khas Makassa, Sulawesi Selatan yang disebut Baju Bodo yang dipadankan dengan jas tutup dan sarung bosara.
Pakaian yang digunakan oleh Budiyanto tersebut merupakan hasil karya tangan desainer Andi Rini Muchtiari. Menurut Budiyanto, peringatan Hari Sumpah Pemuda di Bone Bolango berjalan dengan meriah.
“Saya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta Upacara Hari Sumpah Pemuda tahun 2024 yang sudah memeriahkan dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah.”katanya.
Tentunya hal tersebut juga turut berdampak bagi masyarakat yang memiliki usaha peminjaman baju adat khas daerah hingga usaha salon rias. (Tim Redaksi)