Bulawa, Berita – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata MBKM (KKN MBKM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Desa Mopuya, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango mendorong masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan
Aksi nyata pun dilakukan dengan menyediakan tong sampah di tiap Dusun dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Koordinator Desa Mahasiswa KKN MBKM Desa Mopuya Chriswanto Paputungan mengatakatan, tema yang diambil pada KKN MBKM tersebut yaitu pengolahan sampah berbasis data statistik untuk mengurangi dampak lingkungan di wilayah pesisir.
“Ini sudah sangat tepat, mengingat Desa Mopuya pernah beberapa kali terdampak banjir berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan. Dari hasil survei itu juga diketahui bahwa di Desa Mopuya belum terdapat tempat pembuangan sampah sehingga masyarakat lebih banyak membuang sampah di bantaran sungai,”ungkap Chriswanto.
Ia berharap program yang dilaksanakan di Desa Mopuya bisa memberikan dampak positif dan dorongan bagi masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan dan lebih cerdas dalam menyikapi tentang pengolahan sampah serta tidak lagi membuang sampah di bantaran sungai.
Ia juga menguraikan, beberapa upaya yang dilakukan oleh mahasiswa pada program KKN MBKM tersebut diantaranya, mengidentifikasi kebiasaan dan pengetahuan masyarakat membangun TPA, melakukan sosialisasi serta membentuk tim pengolahan sampah untuk mendukung kinerja dari mahasiswa.
“Kami mahasiswa pun bekerjasama dengan pemerintah desa untuk pengadaan tong sampah yang akan ditempatkan di beberapa titik di tiap Dusun,”urainya.
Ia juga menuturkan, alasan tong sampah menjadi salah satu pilihan untuk menunjang program kerja yang telah dirancang karena berkaitan dengan program Desa terkait pengolahan sampah.
“Maka kami mahasiswa KKN MBKM bekerja sama dengan pemerintah Desa untuk pengadaan tong sampah ini, dimana Desa memberikan dana desa dan kami mengelola dana tersebut sehingga menghasilkan 32 tong sampah yang ditempatkan di 16 titik Desa juga untuk mempermudah kinerja dari tim pengelolaan sampah saat mengumpulkan sampah ke TPA,”tuturnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan Salmun K. Nasib menambahkan, sebelumnya mahasiswa KKN MBKM Desa Mopuya telah membangun TPA, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengolahan sampah, membentuk tim pengolahan sampah yang diketuai oleh masing-masing kepala dusun dengan tujuan agar lebih terorganisir.
“Inilah bentuk upaya kami bekerja sama dengan mahasiswa dan desa terkait dengan pengolahan sampah karena mengingat setiap harinya terus dihasilkan dan semakin banyak apalagi tidak terolah dengan baik. Maka dari itu, kami sudah membuat TPA dari itu kami sudah membuat TPA atau tempat pengolahan akhir dan tong sampah di 16 titik Desa. karena sesuai dengan hasil identifikasi mahasiswa melalui kuesioner sampah yang dihasilkan masyarakat paling banyak yakni sampah kering dan basah, Adapun untuk pengolahan lanjutannya bisa disosialisasikan langsung oleh mahasiswa kami setelah ini dan mengadakan pembentukan tim pengolahan sampah yang akan dikoordinasi langsung oleh kepala-kepala Dusun agar lebih terorganisir,”pungkasnya. (Tim Redaksi)