Kabila Bone, Berita – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango terus menunjukkan komitmen dalam Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).
Kali ini Pemerintah Kabupaten bersama Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo turun ke Kecamatan Kabila Bone lewat Program Digitalisasi To Kambungu untuk memberikan edukasi dan literasi kepada warga terkait penggunaan dan pemakaian QRIS.
Plt Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli mengatakan, sejak Pemerintah Kabupaten Bone Bolango membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) lewatt SK Bupati No. 56 Tahun 2021, telah begitu banyak upaya baik dalam program kegiatan, sosialisasi dan edukasi yang dilakukan dalam rangka memperkuat ekosistem digital demi peningkatan ekonomi masyarakat.
“Salah satunya adalah yang akan kita luncurkan hari ini, yaitu program “DIGITALISASI TO KAMBUNGU KABILA BONE”, yaitu suatu program kolaborasi, antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, sebagai tindak lanjut High Level Meeting,”kata Merlan S. Uloli saay meluncurkan program Digitalisasi To Kambungu Kabila Bone, di Objek Wisata Pantai Botutonuo, Sabtu (2/12/2023).
Merlan menjelaskan, program tersebut merupakan program edukasi dan literasi kepada masyarakat, pelaku usaha, pelaku wisata, dan UMKM di wilayah Kecamatan Kabila Bone terkait penggunaan QRIS.
“Dimana kali ini pengguna baru QRIS juga setelahnya dapat menukarkan bahan pokok, yaitu Minyak Goreng 1 Liter hanya seharga 1 Rupiah,”jelas Merlan.
Dirinya mengungkapkan, program digitalisasi ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu 4 minggu, dimulai dari tanggal 25 November 2023 sampai 16 Desember 2023 pada setiap hari Sabtu di lokasi Pasar Molotabu dan Obyek Wisata Botutunuo.
“Hari ini kita berkumpul disini, sebagai pertanda bahwa kegiatan ini telah resmi dilaksanakan. Karena itu, saya mengajak dan berharap kegiatan yang sangat baik ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya oleh masyarakat, dimulai dari mengenal apa itu QRIS, memasang aplikasi dan selanjutnya menggunakan baik dalam pembayaran belanja, transaksi di tempat usaha Bapak dan Ibu, termasuk pembayaran Pajak Daerah atau Retribusi ke Daerah,”ungkapnya.
Ia pun berharap edukasi dan literasi ini akan terus menerus dan berkelanjutan, sehingga nantinya masyarakat terbiasa menjadi pelaku ekosistem digital, yang nantinya diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat dalam peningkatan layanan dan kunjungan ke pasar, objek wisata atau objek lainnya, dengan menyediakan layanan pembayaran QRIS dalam sektor usaha yang digeluti saat ini.
“Ini menjadi catatan untuk Pemerintah Kecamatan, serta Desa dan OPD Teknis untuk terus dipantau, monitor dan dipastikan pelaksanaannya,”pungkasnya. (Tim Redaksi)