Tapa, Berita – Desa Langge di Kecamatan Tapa resmi menjadi pilot project pelaksanaan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Posyandu di Kabupaten Bone Bolango, Senin (1/12/2025).
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bone Bolango, Ruwaida Ismet Mile, dalam kunjungannya bersama rombongan Tim Provinsi Gorontalo, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penetapan tersebut.
“Alhamdulillah hari ini kita mendapatkan berkah, mendapat kunjungan dari Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi. Desa Langge ditetapkan sebagai pilot project karena tingginya kasus stunting. Ini bukan sekadar gelar, tetapi bentuk perhatian dan komitmen pembinaan bagi desa,”ujar Ruwaida.
Ia menjelaskan perkembangan penting terkait penguatan kelembagaan posyandu di Bone Bolango. Setelah dilantik sebagai Ketua Tim Pembina Posyandu pada 8 April 2025, pihaknya langsung melakukan pembentukan kepengurusan kabupaten, kecamatan, hingga desa.
“Meski tahun ini tim pembina belum memiliki anggaran khusus, kami telah melakukan berbagai sosialisasi mengenai penerapan enam bidang SPM dengan menggandeng OPD pengampu. Saat ini, 152 posyandu di Bone Bolango telah memiliki nomor registrasi dari Kemendagri,”jelasnya.
Untuk tahun 2026, pihaknya sudah menyiapkan program peningkatan kapasitas kader agar implementasi enam SPM berjalan lebih profesional dan berstandar.

Sementara itu, Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Gorontalo, Nani Ismail Mokodongan, menyampaikan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap program posyandu di Bone Bolango. Ia menegaskan bahwa enam OPD provinsi siap membackup pelaksanaan enam SPM secara penuh melalui kolaborasi lintas sektor.
“Jangan khawatir. Enam SPM ini akan kita keroyok bersama, baik di provinsi maupun kabupaten. Apa yang dipaparkan Desa Langge sangat bagus. Ini bisa menjadi contoh provinsi dan bahkan nasional,”tegas Nani.
Menurutnya, data yang disajikan Desa Langge menunjukkan keseriusan pemerintah desa dalam menangani stunting dan layanan dasar lainnya. Ia juga menilai sebagian besar indikator, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial hingga infrastruktur, masih dapat diselesaikan dengan cepat apabila ditangani kolaboratif.
Pada kesempatan itu, Nani juga menyinggung kondisi jalan menuju Langge yang kerap dikeluhkan warga, terutama ibu hamil yang harus mengakses layanan kesehatan.
“Kalau ini jalan kabupaten, mari kita komunikasikan bersama. Ibu Ismet laporkan ke Bupati, saya sampaikan ke Gubernur. Bisa saja ada intervensi bersama agar tidak membahayakan ibu hamil dan warga,”ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari tur maraton penilaian posyandu di seluruh kabupaten/kota di Gorontalo, sesuai permintaan tingkat nasional yang menargetkan pelaksanaan kerja nyata pada 2026.
“Hari ini perdana kami survei. Besok di Kabupaten Gorontalo, kemudian akan berlanjut di Gorut, Pohuwato dan Boalemo. Karena 2026 kita tidak lagi sekadar sosialisasi, tetapi harus sudah menunjukkan hasil nyata,”pungkasnya. (Aziza/Rio/Tim Redaksi)














