Tilongkabila, Berita – Suasana RM Meranti Indah, Senin (6/10/2025) sore terasa berbeda. Senyum dan tawa hadir, namun di baliknya tersimpan refleksi mendalam. Hari itu, Wakil Bupati Bone Bolango, Risman Tolingguhu, merayakan ulang tahunnya yang ke-53. Bukan pesta mewah dengan hingar-bingar musik dan gemerlap lampu, melainkan sebuah momen syukur dan kebersamaan yang sarat makna.
Di hadapan keluarga, sahabat, dan para kerabat yang hadir, Risman membuka perayaan dengan kalimat sederhana namun penuh ketulusan.
“Mari kita rayakan bersama ulang tahun saya yang ke-53 ini. Saya selalu berjuang untuk masyarakat Bone Bolango. Mari kita bersatu membangun Bone Bolango. Insya Allah tidak ada tekanan dari siapapun,”ucapnya.
Ucapan itu disambut tepuk tangan tamu yang hadir. Namun lebih dari sekadar perayaan, Risman menjadikan hari ulang tahunnya sebagai ruang refleksi, tempat ia mengakui keterbatasan sekaligus meneguhkan kembali komitmen. Dengan nada lirih, ia menyinggung janji-janji yang belum sepenuhnya bisa diwujudkan.
“Janji kita ada yang belum terealisasi dan itu harus kita tepati. Insya Allah ke depan Bone Bolango sejahtera,”katanya.
Kalimat itu seakan menjadi pengakuan jujur dari seorang pejabat yang memahami betapa besar harapan rakyat kepada dirinya. Tak jarang, janji politik kerap dipandang publik hanya sebagai formalitas. Namun Risman, di hari bahagianya, memilih untuk menyinggungnya secara terbuka. Itu menjadi gambaran bahwa ia menyadari beban yang harus dipikul, sekaligus tekad untuk terus berjuang.
Di usia yang tak lagi muda, Risman melihat jabatan bukan sekadar kekuasaan, melainkan amanah. Ia tahu betul, masyarakat Bone Bolango masih menanti bukti nyata dari janji-janji yang pernah diucapkan.
“Tujuan saya hanya satu. Saya berjuang dengan kekuatan pola pemikiran saya, di mana masyarakat akan sejahtera,”ungkapnya.
Kalimat itu seolah menegaskan, bahwa di balik senyum seorang pejabat, ada kerikil tajam yang harus ia lalui, janji yang belum tuntas, harapan yang terus menuntut, serta realitas yang kadang tak selalu berjalan sesuai keinginan.
Para tamu yang hadir larut dalam suasana sederhanan nan hangat namun syarat akan kebersamaan. Beberapa bahkan tak kuasa menahan haru ketika mendengar Risman menyampaikan tekadnya.
Risman terlahir dengan gaya apa adanya. Dia tahu janji itu berat, tapi dia tidak lari dari tanggung jawab. Hal itu menggambarkan, bahwa kejujuran seorang pemimpin terkadang jauh lebih bernilai daripada sekadar retorika.
Ulang tahun ke-53 ini menjadi titik balik bagi Risman Tolingguhu. Ia tidak hanya meniup lilin sebagai simbol bertambahnya usia, tetapi juga menyalakan tekad baru untuk Bone Bolango. Dengan doa bersama, ia menutup sambutannya dengan rasa syukur dan optimisme.
“Terima kasih kepada seluruh yang hadir. Ini momen yang berbahagia. Insya Allah, bersama kita bisa menjadikan Bone Bolango lebih sejahtera.”
Risman Tolingguhu, seorang pemimpin baru di Bone Bolango yang memilih kejujuran di atas seremonial, dan semangat juang di atas pesta pora.
Di balik sederhana lilin ulang tahun yang padam, ada nyala harapan baru. Harapan yang lahir dari doa, dari ketulusan, dan dari janji yang akan terus diperjuangkan agar masyarakat Bone Bolango benar-benar merasakan arti sebuah kesejahteraan. (Tim Redaksi)