Kabila Bone, Berita – Langit Molotabu tampak cerah. Suasana desa terlihat tenang, sebagian warga menikmati hari libur bersama keluarga. Namun, suara alat dan derap kaki para prajurit TNI memecah keheningan. Tidak ada jeda, tidak ada libur. Para prajurit Satgas TMMD ke-125 Kodim 1304/Gorontalo tetap bergerak, berpacu dengan waktu demi satu tujuan yakni membangun desa, menguatkan bangsa.
Di tengah medan yang tidak mudah dan terik matahari yang menyengat, semangat mereka tak pernah surut. Jalan penghubung antara Desa Molutabu dan Dusun Waolo yang dulunya hanya setapak kecil, kini mulai terbuka dan mengeras. Tak hanya jalan, mereka juga membangun sarana air bersih, jamban sehat, hingga merenovasi rumah-rumah tidak layak huni.Bagi mereka, hari libur bukan alasan untuk berhenti.
“Kami tetap melanjutkan pekerjaan demi tercapainya target waktu yang telah ditentukan. Ini bentuk komitmen kami terhadap rakyat,” ungkap Komandan SSK Satgas TMMD, Lettu Inf Megantara Prawira Prastianto.

Semangat gotong royong bukan hanya terasa di tubuh Satgas. Warga pun turut ambil bagian, ikut mengangkat batu, mencampur semen, bahkan sekadar menyuguhkan air dan senyum tulus bagi para prajurit. Kebersamaan itu menjelma menjadi kekuatan yang tak terlihat namun sangat nyata, sinergi antara rakyat dan TNI.
“Tak berhenti di pembangunan fisik, anggota Satgas juga turun ke tengah masyarakat lewat kegiatan non-fisik: penyuluhan, pelayanan kesehatan, hingga aksi gotong royong. Semuanya dilakukan dengan semangat pengabdian tanpa pamrih,”tegas Lettu Inf Megantara Prawira Prastianto.
Dirinya juga mengatakan, TMMD bukan sekadar program, namun wujud kehadiran negara di pelosok, di tempat dimana pembangunan kerap berjalan lebih lambat. Di desa seperti Molotabu dan Waolo, kehadiran para prajurit ini tidak hanya menghadirkan infrastruktur baru, tetapi juga harapan dan rasa memiliki yang lebih dalam terhadap tanah kelahiran. (Tim Redaksi)