Tapa, Berita – Langit Sabtu malam di Lapangan Ippot Tapa, Bone Bolango, menjadi saksi denting langkah dan riuh gerak ratusan penari dari penjuru nusantara. Semangat dan dentuman musik tradisional, menyampaikan sebuah pesan untuk menghidupkan budaya ditengah zaman yang terus berubah.
Pentas Budaya Dana-Dana Nusantara tak sekadar pertunjukan, tapi menjadi panggung pengingat tentang pentingnya menjaga kearifan lokal daerah. Di hadapan ribuan penonton yang memadati lapangan, Sekretaris Daerah Bone Bolango, Iwan Mustapa, menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya Provinsi Gorontalo termasuk didalamnya Bone Bolango
“Insya allah ini akan memperkaya budaya kita. Tantangan kita hari ini adalah perkembangan teknologi. Jangan sampai budaya kita terkikis dan hilang begitu saja,” ujar Sekda Iwan Mustapa pada kegiatan Pentas Budaya Dana-Dana Nusantara yang di gelar di Lapangan Ippot Tapa, Sabtu (26/7/2025).

Iwan menyebut tarian Dana-Dana bukan sekadar tradisi, melainkan identitas. Ia menegaskan, budaya ini harus dikenalkan dan ditanamkan sejak dini, terutama kepada generasi milenial.
“Kita harus pastikan anak-anak muda kita bangga dengan budayanya sendiri. Pemerintah berkomitmen agar budaya ini mengakar dalam seluruh sendi kehidupan,” tegasnya.
Pantauan di lokasi, kegiatan ini diikuti oleh ratusan penari yang mempersembahkan tarian khas dari 21 daerah diantaranya, Aceh, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat Daya, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Selatan, dan Gorontalo.
Tidak hanya itu, lautan penonton pun bersorak saat menikmati penampilan artis Timur Juan Reza dan grup Silet Open Up. Sorotan lampu, suara musik, dan gelombang semangat penonton menutup hari itu dengan gegap gempita. (Tim Redaksi)