Suwawa, Berita – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyampaikan turut berduka cita atas musibah longsor di areal pertambangan emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur yang telah menelan korban jiwa.
“Kita semua tentu merasakan kepedihan yang mendalam atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di wilayah pertambangan emas tersebut. Seluruh jajaran pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Bone Bolango, turut berduka cita atas musibah longsor yang menelan korban jiwa itu,”ucap Asisten III Setda Bone Bolango, Marni Nisabu di hadapan jajaran ASN pada apel kerja, di Kantor Bupati setempat, Senin (8/7/2024).
Marni menyebutkan ada puluhan orang korban yang tertimbun akibat longsor tersebut dan hingga sekarang ini sementara dievakuasi.”Hari ini pak Danrem 133 Nani Wartabone sementara berkunjung dan semalam pak Kapolda Gorontalo telah memimpin rapat untuk bagaimana untuk evakuasi,”ungkap Marni.
Marni pun mengajak seluruh jajaran ASN untuk mendoakan para korban jiwa yang ditemukan sudah meninggal dunia, dan juga korban yang selamat yang mengalami luka-luka, serta bagi korban yang belum ditemukan agar segera ditemukan.
”Mari kita berdoa bersama, semoga para korban yang meninggal dunia husnul khotimah dan keluarganya diberi kesabaran dan ikhlasan dalam menghadapi musibah ini. Begitu juga bagi korban yang selamat yang mengalami luka-luka ringan dan berat diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Bagi korban yang belum ditemukan, Insya Allah mereka segera ditemukan,”ucap Marni.
Lebih lanjut, Marni mengungkapkan semua stakeholder sudah turun, baik dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, Petugas Medis, dan juga dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Gorontalo dan PMI Kabupaten Bone Bolango.”Mereka semua sudah turun serta di dalam mengevakuasi korban,”ungkap dia.
Marni mengakui bencana alam ini, bukan hanya di Suwawa Timur, tetapi serentak di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, termasuk di wilayah Bone Pesisir.”Bahkan di kampung saya, di Kecamatan Botupingge juga terdampak bencana banjir bandang,”ujarnya.
Mantan Kadis Kependidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bone Bolango ini, menuturkan bencana banjir bandang di wilayah Kecamatan Botupingge karena intensitas hujan tinggi dan mengakibatkan erosi dari gunung yang telah dirambah adanya galian C.
“Ada penambangan galian C di areal pegunungan, sehingga dampaknya itu dirasakan langsung oleh masyarakat yang ada di bawah. Ini harus menjadi perhatian untuk kita semua, terutama OPD teknis yang mengeluarkan rekomendasi tentang izin-izin tambang galian C ini,”tegas Marni Nisabu.
Ia sendiri mengaku sudah melihat langsung beberapa titik lokasi yang terdampak banjir bandang di wilayah tersebut. Ternyata ia mendapati ada masyarakat yang di wilayah tersebut yang merambah hutan, bebatuan bahkan ada yang mengambil pasir.
“Inilah kondisi teknis yang kita temui dan dapati di lapangan. Bencana banjir ini tentu bukan hanya mengakibatkan infrastruktur yang rusak. Seperti rumah-rumah warga, dan lain sebagainya, tetapi banyak juga lahan-lahan pertanian yang sudah ditanami tanaman ikut rusak,”beber Marni Nisabu.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima, jumlah korban longsor di areal pertambangan emas di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur hingga saat ini sudah mencapai 104 orang, terdiri dari 12 orang meninggal dunia, selamat 44 orang, dan dalam pencarian 48 orang. (Tim Redaksi)
Raih keberuntungan Anda di situs slot gacor terpercaya bolago88 dengan berbagai permainan slot yang menarik dan jackpot besar Anda pasti akan terhibur dan untung besar.