Pinogu, Berita – Kecamatan Pinogu merupakan salah satu kecamatan terpencil di Kabupaten Bone Bolango dengan luas wilayah sekitar 405 km persegi terletak di tengah Tanam Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).
Kondisi ini membuat akses menuju ke kecamatan yang berada di wilayah timur Provinsi Gorontalo tersebut tergolong ekstrem. Tentu ini jadi PR bagi pelaksana Pemilu dalam mendistribusikan logistik Pemilu bagi 1.535 pemilih di sana.
Berdasarkan data, kecamatan Pinogu memiliki 2.047 penduduk, dimana sebagian besar masyarakat di sana menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian dan pertambangan.
Dikutip Berita Acara Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat Kabupaten Bone Bolango 2024 di Kecamatan Pinogu total pemilih sebanyak 1.535 jiwa, terdiri atas 807 pemilih laki-laki dan 728 pemilih perempuan yang terbagi di delapan TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di lima desa, di antaranya Desa Bangio, Desa Pinogu Permai, Desa Tilonggibila, Desa Pinogu, dan Desa Dataran Hijau.
Oleh karenanya, pada pesta demokrasi 2024 ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone Bolango pun harus putar otak bagaimana dapat menyalurkan logistik di wilayah kecamatan yang terbilang terpencil itu agar tidak rusak dan tetap aman
Ohiya, menuju kecamatan Pinogu hanya punya tiga opsi, yakni menggunakan helikopter, opsi ke dua jalan kaki dan opsi ke tiga naik ojek.
Opsi pertama tentu sulit dilaksanakan, karena mahalnya moda transportasi ini. Sementara, untuk naik ojek pun demikian, opsi ini tidak jadi pertimbangan karena akan merusak logistik Pemilu jika harus diletakan di motor ojek dengan kondisi medan yang sulit.
Opsi ke tiga adalah jalan kaki dan mengunakan ‘kijang’. Apa itu kijang? Kijang adalah sebutan bagi warga yang menjual jasanya untuk mengantar barang. Sederhananya jasa tukang pikul yang biasa melintasi Pinogu. Mereka mengangkut barang warga dari Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur ke Kecamatan Pinogu atau sebaliknya. Mereka mengangkat barang apa saja, mulai dari hasil pertanian hingga kulkas.
Mereka harus melintasi hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dengan jarak antara Pinogu dan kecamatan terdekatnya (Kecamatan Suwawa Timur) hanya sekitaran 40 km.
Opsi ini dipilih, KPU Bone Bolango menggunakan 24 orang jasa kijang atau jasa pikul untuk membawa logistik tersebut menuju kecamatan Pinogu. Alasanya sederhana, logistik ini akan aman dan sampai di Pinogu tepat waktu.
Para kijang ini terbilang tangguh bermodalkan sepatu boat, dan kayu untuk mengangkat barang mereka siap menerobos belantara hutan TNBNW. Mereka tidak berjalan sendiri, tapi juga mendapat pengawalan dari anggota Kepolisian, TNI, Bawaslu dan Kesbangpol.
Kata Ketua KPU Bone Bolango, Sutenti Lamuhu, jika pertimbangan menggunakan ojek untuk distribusi logistik Pemilu dikhawatirkan akan merusak kondisi logistik tersebut.
Sutenti pun mengungkapkan untuk menggunakan jasa kijang atau kuli pikul tersebut pihaknya merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk satu kotak logistik hanya untuk sekali naik. Artinya bahwa jika pulang pergi harus mengeluarkan biaya Rp1 juta.
Dengan fisik yang terbiasa para kijang tersebut pun menunaikan tugasnya dengan baik untuk lancarnya pesta demokrasi di Kecamatan Pinogu. Sebanyak 7.855 surat suara dan logistik lainnya pun tiba dengan selamat setelah menempuh waktu selama 12 jam dengan kondisi cuaca yang hujan.
“Mereka sampai di kampung sekitar jam satu malam, setelah 12 jam menempuh perjalanan darat,”ujarnya dan mengatakan seluruh logistik dalam keadaan aman dan baik karena telah dibungkus dengan rapi sehingga seluruhnya bisa digunakan serentak pada tanggal 14 nanti.
Jasa kijang sepertinya hadir untuk pesta demokrasi yang adil dan merata. (Tim Redaksi)